iNews Complex – Lebih dari 70.000 warga sipil di Jalur Gaza utara kini menghadapi ancaman kelaparan dan kehausan yang mematikan di tengah serangan gencar Israel yang terus berlanjut. Situasi ini menjadi salah satu krisis kemanusiaan paling mengerikan dalam beberapa dekade terakhir. Pengepungan ketat selama lebih dari satu bulan telah membuat pasokan makanan, air bersih, dan kebutuhan dasar hampir tidak tersedia, memaksa warga sipil hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), lebih dari 65.000 warga Palestina kini terjebak dalam situasi kritis akibat pemboman tanpa henti dan pemutusan total akses terhadap kebutuhan dasar. “Skala kematian, kehancuran, dan perampasan telah mencapai tingkat yang mengejutkan,” kata perwakilan OCHA. Mereka menekankan pentingnya memastikan akses bantuan kemanusiaan sesuai dengan hukum humaniter internasional.
Pengepungan di Gaza utara telah membuat akses ke makanan dan air bersih menjadi hampir mustahil. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa mereka gagal dalam tiga kali upaya untuk mengirim tim medis internasional ke rumah sakit Kamal Adwan dan Al-Awda, pusat-pusat medis utama di Gaza utara. Hal ini disebabkan oleh penolakan rezim pendudukan Israel yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan.
Selain itu, WHO berencana mengirimkan pasokan medis penting dan 10.000 liter bahan bakar untuk mendukung fasilitas kesehatan yang sudah hampir lumpuh. Sementara itu, UNICEF berhasil mengirimkan pasokan medis untuk mengatasi kekurangan gizi akut di kalangan anak-anak, tetapi skala bantuan ini belum cukup untuk mengatasi dampak besar pengepungan.
Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan dalam krisis ini. UNICEF mencatat peningkatan tajam kasus kekurangan gizi akut di kalangan anak-anak di Gaza utara. Banyak anak yang terpaksa bertahan hidup dengan makanan dan air yang tidak layak konsumsi. Kondisi ini dapat menyebabkan efek jangka panjang, termasuk stunting dan gangguan kesehatan lainnya.
Perempuan, terutama ibu hamil dan menyusui, juga menghadapi tantangan besar. Kekurangan makanan bergizi memengaruhi kesehatan mereka dan bayi yang mereka kandung. Banyak dari mereka tidak memiliki akses ke layanan kesehatan dasar, yang memperburuk kondisi mereka.
Beberapa organisasi internasional berusaha keras untuk memberikan bantuan kepada warga Gaza, meskipun menghadapi hambatan besar.
PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya terus menyerukan kepada komunitas internasional untuk mendesak Israel memberikan akses tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan. Mereka juga menuntut penghentian serangan yang tidak pandang bulu terhadap warga sipil.
Krisis di Gaza memerlukan perhatian mendesak dari komunitas internasional. Beberapa langkah yang harus segera diambil termasuk:
Krisis kemanusiaan di Gaza utara bukan hanya sebuah tragedi lokal, tetapi juga panggilan untuk solidaritas global. Dengan 70.000 warga yang terancam kelaparan dan kehausan, dunia tidak bisa tinggal diam. Langkah-langkah konkret dari komunitas internasional sangat dibutuhkan untuk menghentikan penderitaan ini dan memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat mencapai mereka yang membutuhkan.