iNews Complex – Ju Ae, putri dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mencuri perhatian dunia. Ia muncul mendampingi ayahnya dalam kunjungan resmi ke China pada Rabu (3/9/2025). Ini adalah kali pertama Ju Ae tampil dalam lawatan luar negeri. Banyak pihak menilai, kemunculan ini bukan sekadar simbolis, tapi sinyal kuat bahwa ia tengah dipersiapkan menjadi penerus dinasti Kim.
Disambut Seperti Tokoh Penting di Beijing
Setibanya di Stasiun Beijing, Kim Jong Un dan Ju Ae disambut oleh pejabat tinggi China. Menteri Luar Negeri Wang Yi bahkan hadir langsung dalam penyambutan tersebut. Ju Ae berdiri tepat di belakang ayahnya. Menurut para analis, posisi ini bukan kebetulan. Ini mencerminkan statusnya sebagai sosok penting, mungkin sebagai “nomor dua” di Korea Utara.
Langkah Awal Latihan Diplomatik
Cheong Seong Chang, analis dari Institut Sejong, menyebutkan bahwa kehadiran Ju Ae adalah bagian dari pelatihan diplomatik. Kim Jong Un tampaknya ingin sang putri belajar dari pengalaman langsung. Ia tidak ingin mengulang kekurangannya sendiri yang minim pengalaman luar negeri saat naik takhta.
“Simak Juga : Indonesia Masuk 5 Besar Destinasi Wisata Kuliner Favorit di Asia”
Sering Tampil di Acara Dalam Negeri
Ju Ae bukan sosok baru di hadapan publik Korea Utara. Ia sudah sering terlihat dalam acara resmi. Mulai dari peluncuran rudal hingga pembukaan resor. Namun, kehadirannya di China adalah debut internasionalnya. Ini memperkuat spekulasi bahwa ia sedang dibentuk untuk masa depan kepemimpinan.
Isyarat Transisi Dinasti Kim?
Korea Utara dikenal tertutup dan penuh simbol. Maka, membawa Ju Ae dalam kunjungan resmi ke luar negeri bukan hal biasa. Ini bisa menjadi sinyal awal bahwa transisi kekuasaan ke generasi keempat sudah dimulai. Dunia pun mulai diminta untuk mengenal sosok Ju Ae.