iNews Complex – Hujan deras melanda wilayah Meksiko tengah, termasuk kota Queretaro. Bencana ini menelan korban jiwa — dua orang tewas setelah tersapu arus deras pada Jumat malam. Proteksi sipil mengonfirmasi jenazah ditemukan menjelang tengah malam, menunjukkan betapa berbahayanya cuaca ekstrem yang tiba-tiba.
Akibat hujan deras, banyak properti di Queretaro rusak parah. Pemerintah federal segera menyiapkan tanggap darurat melibatkan militer. Langkah cepat ini menggarisbawahi tingkat kejadian yang dianggap sebagai ancaman serius.
“Baca Juga : Tudingan Skandal Dana UE Mengguncang Pemerintahan Tusk”
Tidak hanya Queretaro, Mexico City juga terdampak hujan lebat. Kondisi jarak pandang memburuk drastis hingga operasi di Bandara Internasional Benito Juarez harus dihentikan sementara. Sebelumnya, gangguan serupa juga terjadi awal Agustus, menunjukkan ancaman cuaca setiap tahunnya.
Catatan resmi menunjukkan bahwa musim hujan tahun ini merupakan yang terberat sejak 1952, terutama di ibu kota. Hujan lebat berulang kali menyebabkan banjir dan gangguan transportasi. Meksiko memang mengalami musim tropis dengan intensitas tinggi, tetapi tahun ini mencapai level ekstrem.
“Simak Juga : Pemerintahan Trump Copot Kepala DIA karena Laporan yang Beda”
Gangguan tidak hanya berdampak pada keselamatan jiwa, tetapi juga mengacaukan aktivitas harian. Penerbangan ditunda, perkantoran sempat ditutup, dan warga harus menghadapi risiko saat keluar. Hal ini mempertegas pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Banjir Queretaro adalah pengingat bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran serta kesiapsiagaan. Penguatan sistem drainase, pembangunan infrastruktur ramah bencana, dan sistem peringatan cepat menjadi sangat penting, terutama di wilayah rawan alam ekstrem seperti Meksiko.