iNews Complex – Daniel Ricciardo, salah satu pembalap Formula 1 yang paling dikenal saat ini, telah berkembang dari seorang remaja pemalu menjadi salah satu karakter paling bersemangat di dunia balap. Sikapnya yang ceria, senyum lebar, dan gaya balap yang agresif membuatnya dicintai oleh penggemar di seluruh dunia. Namun, perjalanan Ricciardo menuju kepribadian yang berani dan penuh energi tidak terjadi dalam semalam. Artikel ini akan mengungkap bagaimana Daniel Ricciardo mengatasi rasa malunya dan berkembang menjadi sosok yang kita kenal sekarang di Formula 1 (F1).
Daniel Ricciardo lahir di Perth, Australia, dari keluarga keturunan Italia. Sejak usia muda, ia sudah menunjukkan minat besar pada balap, tetapi sifatnya yang cenderung tertutup dan pemalu membuatnya kurang percaya diri dalam kehidupan sosial. Orang tuanya, terutama ayahnya yang merupakan seorang pencinta balap amatir, sangat mendukung impiannya untuk menjadi pembalap profesional.
Ricciardo memulai karier balapnya di dunia karting, yang merupakan langkah awal bagi banyak pembalap Formula 1. Di lintasan, meskipun terkesan diam dan pendiam di luar lintasan, Ricciardo menunjukkan bakat luar biasa. Di sinilah ia mulai menemukan dirinya dan menemukan cara untuk mengekspresikan diri melalui balapan, meski belum menonjol secara sosial.
“Baca juga : Fitur dan Kelebihan OPPO Find N3 : Kamera, Layar dan Design.”
Setelah sukses di berbagai kompetisi karting, Daniel Ricciardo naik ke ajang balap yang lebih tinggi, seperti Formula Renault. Pada titik ini, dia masih terkenal sebagai anak muda yang sopan dan sedikit pendiam. Namun, keberhasilan yang ia raih di lintasan mulai memupuk rasa percaya dirinya. Pengakuan dari tim-tim besar mulai datang, dan ia memulai perjalanan internasionalnya di dunia balap.
Selama berlaga di Formula Renault, Daniel mulai mendapatkan perhatian bukan hanya karena kemampuannya di lintasan, tetapi juga karena kepribadiannya yang mulai berkembang. Dia mulai lebih terbuka dengan media dan para penggemarnya, menunjukkan humor dan keceriaannya yang menjadi ciri khasnya di kemudian hari.
Ricciardo melakukan debutnya di Formula 1 pada tahun 2011 bersama tim HRT, sebuah tim kecil di grid F1. Meskipun tim tersebut tidak menawarkan banyak peluang untuk memenangkan balapan, pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi Ricciardo. Pada 2012, ia bergabung dengan Toro Rosso, di mana ia mulai memperlihatkan bakat yang lebih serius. Di sini, kepribadiannya yang bersemangat mulai muncul di hadapan kamera, di paddock, dan dengan para penggemarnya.
Tahun 2014 menjadi titik balik bagi Daniel ketika ia bergabung dengan Red Bull Racing, salah satu tim papan atas di F1. Dengan mobil yang lebih kompetitif, Ricciardo meraih kemenangan pertamanya dan menunjukkan kepada dunia bahwa ia bukan hanya pembalap cepat, tetapi juga sosok yang unik. Senyumnya yang lebar dan gaya selebrasi yang penuh energi, seperti “shoey”, di mana ia minum sampanye dari sepatu balapnya, mulai menarik perhatian penggemar F1 di seluruh dunia.
Di lintasan, Daniel Ricciardo dikenal dengan gaya balap agresif namun tetap penuh perhitungan. Ia ahli dalam melakukan manuver late braking, sebuah teknik di mana pembalap mengerem lebih lambat dari biasanya untuk menyalip lawan di tikungan. Gaya balap ini memadukan ketenangan dan keberanian, sama seperti pertumbuhan kepribadiannya yang ceria tetapi tetap fokus.
Di luar lintasan, Daniel Ricciardo adalah kebalikan dari karakter pemalunya di masa remaja. Ia kini dikenal sebagai salah satu pembalap paling bersahabat, yang selalu tampak menikmati momen, baik itu di dalam mobil atau di depan kamera. Keterbukaannya dengan media, sering kali disertai dengan tawa dan candaan, membuatnya semakin populer di kalangan penggemar dan rekan-rekannya di paddock.
Setelah meninggalkan Red Bull pada 2018, Ricciardo bergabung dengan Renault untuk mencari tantangan baru. Meski tidak meraih kesuksesan yang sama seperti di Red Bull, ia tetap mempertahankan kepribadiannya yang ceria dan bersemangat. Pada 2021, ia pindah ke McLaren dan kembali menunjukkan bahwa ia adalah pembalap tangguh dengan semangat juang tinggi. Kemenangan di GP Monza 2021 membuktikan bahwa Ricciardo masih memiliki potensi besar di F1.
Di tengah perubahan tim dan berbagai tantangan, Daniel Ricciardo tidak pernah kehilangan semangatnya. Ia selalu optimis dan penuh energi, meskipun mengalami masa-masa sulit di lintasan. Ini menunjukkan betapa jauh ia berkembang dari seorang remaja pemalu menjadi salah satu karakter paling berwarna di Formula 1.
Kepribadian Ricciardo yang hangat dan penuh keceriaan telah membawa energi positif ke Formula 1. Di tengah persaingan yang ketat, ia tetap menjadi sosok yang selalu membawa tawa dan kesenangan, baik kepada timnya, sesama pembalap, maupun para penggemarnya. Hal ini juga membantu menjadikan Formula 1 lebih inklusif dan ramah bagi penggemar baru.
Daniel Ricciardo juga menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama para penggemar muda yang mungkin merasa pemalu atau kurang percaya diri. Melalui perjalanannya, Ricciardo membuktikan bahwa setiap orang dapat mengatasi rasa tidak percaya diri dan menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri, bahkan di bawah tekanan besar seperti di Formula 1.