Inewscomplex – Di tengah sorotan tajam publik, Elon Musk mengejutkan banyak pihak dengan mendirikan America Party. Ia mengumumkan hal tersebut melalui unggahan di platform media sosial X, menyatakan bahwa pembentukan partai ini adalah respons terhadap sistem dua partai yang menurutnya gagal mewakili kebebasan dan aspirasi rakyat. Musk menilai bahwa demokrasi telah berubah menjadi semu dan penuh kepentingan elite.
“Baca juga : “
Respon tajam datang dari mantan sekutu Musk, Donald Trump. Presiden AS itu menyebut gagasan membentuk partai ketiga sebagai tindakan konyol yang hanya menambah kekacauan dalam sistem politik. Trump juga menyatakan bahwa sejarah telah membuktikan, partai ketiga cenderung gagal dan hanya memecah suara rakyat tanpa hasil nyata.
Hubungan Trump dan Musk sempat erat, terutama saat Musk menyumbang ratusan juta dolar untuk kampanye presiden 2020. Namun, setelah munculnya RUU besar terkait belanja negara yang didukung Trump, Musk merasa kecewa dan mengambil sikap berbeda. Ia menilai pengeluaran negara terlalu boros dan tak efisien, membuatnya mendirikan lembaga DOGE serta mempromosikan efisiensi birokrasi.
Meski banyak yang skeptis, Musk tampak serius dengan America Party. Fokus utama partai ini adalah merebut kursi-kursi strategis di DPR dan Senat, bukan kemenangan mutlak dalam pemilihan presiden. Musk berencana menggunakan pendekatan “tembakan fokus” untuk memengaruhi legislasi penting lewat kekuatan terbatas namun efektif.
Melalui survei di platform X, Musk menggugah kesadaran publik mengenai sistem dua partai yang stagnan. Lebih dari 1,2 juta suara masuk, dan mayoritas mendukung kehadiran partai baru. Ini menjadi sinyal bahwa suara rakyat tidak lagi puas dengan status quo dan mulai mempertimbangkan alternatif politik yang lebih segar.
Perjalanan membangun partai ketiga bukan hal baru di Amerika. Tokoh seperti Theodore Roosevelt dan Ross Perot pernah mencoba peruntungan, tetapi gagal meraih dominasi elektoral. Meski sempat mendapatkan suara signifikan, sistem dua partai tetap menjadi benteng kokoh yang sulit ditembus oleh entitas baru.
Dengan kekayaan luar biasa, Musk tentu punya amunisi finansial yang kuat. Namun, politik bukan hanya soal dana. Meski sudah mengucurkan dana jutaan dolar dalam pemilu Wisconsin, hasilnya justru mengecewakan. Ini menandakan bahwa simpati publik tidak bisa dibeli, melainkan harus dibangun dengan kepercayaan dan kerja nyata.
Langkah Elon Musk mendirikan America Party menjadi peristiwa besar yang menguji kekuatan idealisme melawan realitas politik Amerika. Meski disambut sinis oleh Trump dan kalangan konservatif, suara publik membuktikan adanya kerinduan akan perubahan. Kini, tinggal waktu yang akan menentukan apakah America Party akan jadi pionir baru atau hanya percikan sesaat dalam sejarah demokrasi modern.