iNews Complex – Hari pencoblosan di Medan mengalami gangguan besar akibat bencana alam. Banjir yang melanda Kota Medan menyebabkan sejumlah kawasan terisolasi, dengan tujuh kecamatan terdampak parah. Banyak warga yang terjebak banjir, sehingga menghambat akses mereka untuk menyalurkan hak suara mereka di hari pencoblosan yang sangat penting ini.
Menurut Kepala Bidang Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, tujuh kecamatan di Kota Medan dilaporkan terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak Selasa malam (26/11/2024). Kecamatan-kecamatan yang terdampak meliputi Medan Maimun, Medan Sunggal, Medan Johor, Medan Helvetia, Medan Amplas, dan Medan Denai. Banjir disebabkan oleh luapan sungai-sungai besar yang ada di kota tersebut, termasuk Sungai Deli dan Sungai Babura.
Hujan deras yang terus mengguyur Kota Medan menyebabkan aliran sungai meluap dan menggenangi pemukiman warga. Jalan-jalan utama terendam air setinggi lebih dari 50 cm di beberapa titik, menyulitkan warga untuk bergerak. Keadaan semakin buruk dengan cuaca yang tidak menentu, memicu terjadinya banjir bandang di sejumlah lokasi, termasuk beberapa daerah yang berdekatan dengan sungai. Hujan yang tidak kunjung reda memperburuk situasi, memaksa warga untuk bertahan di dalam rumah mereka, sementara banjir terus meningkat.
“Baca juga: Prabowo Dorong Percepatan Proyek Strategis Nasional Warisan Jokowi”
BPBD Sumut segera merespons dengan melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah setempat dan tim SAR untuk melakukan evakuasi. Sri Wahyuni Pancasilawati mengungkapkan bahwa tim BPBD terus memantau perkembangan keadaan, khususnya Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Medan, yang menjadi perhatian utama dalam upaya pencegahan lebih lanjut terhadap luapan air. Sampai saat ini, proses evakuasi masih berlangsung, meskipun beberapa wilayah terisolasi, terutama yang berada di daerah rendah yang lebih dekat dengan sungai.
Para petugas juga sedang mendata korban yang terdampak banjir. Warga yang terjebak di rumah-rumah mereka membutuhkan bantuan untuk bisa dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Banjir ini turut menyulitkan warga yang ingin menunaikan kewajiban mereka dalam Pilkada, karena akses menuju tempat pemungutan suara (TPS) sangat terhambat. Banyak TPS yang berada di daerah yang terkena banjir sehingga mempersulit warga untuk melakukan pencoblosan.
Banjir yang melanda beberapa kecamatan di Medan turut mengganggu jalannya Pilkada Serentak. Salah satu dampaknya adalah kesulitan yang dialami oleh pemilih yang tinggal di kawasan banjir. TPS yang terletak di kawasan Medan Maimun, Medan Sunggal, dan Medan Johor, misalnya, harus berhadapan dengan terendamnya jalan-jalan menuju TPS. Beberapa warga yang tinggal di lokasi tersebut tidak bisa mencapai TPS untuk memberikan hak suara mereka.
Seperti di TPS 15, yang merupakan tempat pencoblosan bagi Bobby Nasution, calon wali kota Medan, situasi semakin memprihatinkan. Meskipun beberapa TPS berusaha untuk tetap beroperasi, akses ke TPS yang terendam banjir cukup sulit bagi banyak pemilih yang tinggal di kawasan yang terdampak.
Banjir ini jelas menambah tantangan besar bagi pihak berwenang yang bertugas menjaga kelancaran Pilkada. Meskipun cuaca ekstrem ini menjadi perhatian serius, upaya penanggulangan banjir dan evakuasi warga terus berlangsung. BPBD Sumut, bersama dengan instansi terkait, berusaha untuk mengurangi dampak banjir dan memastikan proses pemilihan dapat terus berjalan.
Di sisi lain, banyak warga yang terisolasi dan menunggu bantuan. Tim SAR dan relawan terus berupaya memberikan pertolongan. Selain itu, pihak berwenang juga mengawasi kondisi sungai dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meminimalisir risiko lebih lanjut.
Secara keseluruhan, bencana banjir yang terjadi bersamaan dengan hari pencoblosan Pilkada ini menambah tantangan besar bagi Kota Medan. Penanganan bencana yang cepat dan tepat sangat penting untuk mengatasi dampak banjir ini, agar warga yang terdampak bisa segera dipindahkan dan berpartisipasi dalam Pilkada. Warga Medan berharap bahwa meskipun cuaca buruk, pelaksanaan Pilkada tetap dapat berlangsung dengan lancar.