iNews Complex – Sebuah insiden mengejutkan terjadi pada maskapai Air India, ketika pesawatnya tetap digunakan untuk penerbangan kembali ke India meskipun mengalami tabrakan dengan burung (bird strike) yang merusak salah satu mesin. Kejadian ini terjadi pada rute Chennai–Colombo–Chennai, Selasa (7/10/2025), dan kini sedang diselidiki oleh otoritas penerbangan India karena dianggap sebagai potensi pelanggaran keselamatan serius.
Pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan AI273 berangkat dari Chennai menuju Colombo membawa 158 penumpang dan enam awak kabin. Saat akan mendarat di Bandara Internasional Bandaranaike, Colombo, pesawat diduga menabrak seekor burung.
Menurut laporan awal, burung tersebut ditemukan tersangkut di salah satu mesin pesawat saat pemeriksaan rutin di bandara. Insiden bird strike sendiri merupakan hal yang cukup sering terjadi dalam dunia penerbangan, namun dampaknya bisa fatal bila mengenai bagian mesin atau sayap.
“Baca Juga : Ekonomi Indonesia Tumbuh Stabil, tapi Kesempatan Kerja bagi Anak Muda Masih Terbatas”
Setelah pemeriksaan awal oleh tim insinyur penerbangan Sri Lanka, tidak ditemukan kerusakan signifikan. Karena itu, pesawat dinyatakan layak terbang kembali ke Chennai dan melanjutkan penerbangan sesuai jadwal dengan nomor penerbangan AI274.
Penerbangan kembali tersebut berlangsung sekitar pukul 03.20 waktu setempat, dengan membawa 147 penumpang dan enam awak kabin. Namun, keputusan untuk tetap menggunakan pesawat yang baru saja mengalami tabrakan itu kini menjadi sorotan.
Setibanya di Bandara Chennai, tim teknisi Air India melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap pesawat. Dari hasil pengecekan tersebut, mereka menemukan bahwa bilah kipas (fan blade) salah satu mesin rusak akibat benturan dengan burung.
Air India kemudian mengonfirmasi bahwa memang terjadi dugaan bird strike pada penerbangan menuju Colombo. “Awak pesawat AI273 melaporkan dugaan tabrakan dengan burung. Setelah mendarat di Colombo, insinyur tidak menemukan kerusakan dan pesawat dinyatakan layak terbang. Namun, setelah tiba di Chennai, ditemukan adanya benturan pada bilah mesin,” demikian pernyataan resmi maskapai.
Setelah kerusakan dikonfirmasi, pesawat tersebut segera dinyatakan tidak layak terbang dan di-grounded untuk menjalani pemeriksaan menyeluruh. Pesawat kemudian ditarik ke area parkir khusus di Bandara Chennai untuk menjalani perawatan dan perbaikan.
Keputusan ini diambil demi memastikan keamanan penerbangan berikutnya. Air India juga berkomitmen untuk bekerja sama penuh dengan otoritas penerbangan dalam proses investigasi.
“Simak Juga : Pegawai Bank Jepang Divonis 9 Tahun Penjara Usai Curi Emas Rp 42 Miliar”
Menurut laporan media lokal India, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) telah memerintahkan investigasi menyeluruh terkait dugaan pelanggaran prosedur keselamatan. Otoritas ingin memastikan bagaimana pesawat yang telah mengalami bird strike bisa diberi izin terbang kembali tanpa pemeriksaan mendalam.
Hingga kini, Air India belum memberikan pernyataan tambahan mengenai hasil pemeriksaan teknis atau kapan pesawat akan kembali beroperasi. DGCA menegaskan bahwa hasil penyelidikan akan menentukan apakah ada kelalaian dalam prosedur inspeksi pasca-insiden.
Kasus ini menambah daftar panjang insiden bird strike yang menimbulkan kekhawatiran terhadap standar keselamatan maskapai di Asia Selatan. Para ahli penerbangan menilai, setiap benturan dengan burung harus ditangani dengan hati-hati karena dapat mengancam keselamatan penumpang dan awak pesawat.
Otoritas penerbangan di India diharapkan dapat memperketat prosedur pemeriksaan pesawat setelah insiden serupa. Transparansi dan tindakan cepat menjadi kunci agar kepercayaan publik terhadap keselamatan penerbangan tetap terjaga.