iNews Complex – Nepal tengah mengalami krisis politik besar setelah penggulingan Perdana Menteri KP Sharma Oli. Di tengah kekacauan itu, generasi muda atau Gen Z tampil sebagai kekuatan baru. Mereka mendorong Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung, menjadi pemimpin sementara negara.
Sushila Karki dikenal sebagai Ketua MA perempuan pertama di Nepal. Selama masa jabatannya, ia berani melawan korupsi dan menjaga integritas hukum. Gen Z menganggap Karki sebagai sosok tegas dan bersih. Mereka percaya Karki bisa memimpin negara di masa sulit ini.
“Baca Juga : Daftar Beasiswa Kuliah Gratis S1-S2 ke Korea Selatan dengan Tunjangan Melimpah”
Awalnya, demonstrasi dimulai untuk memprotes pembatasan media sosial dan praktik korupsi. Namun, situasi cepat berubah menjadi kerusuhan nasional. Sedikitnya 19 orang tewas, dan beberapa gedung pemerintahan dibakar. Militer akhirnya turun tangan untuk menjaga ketertiban.
Panglima militer Nepal, Jenderal Ashok Raj Sigdel, mengadakan pertemuan dengan perwakilan Gen Z. Dalam diskusi tersebut, nama Sushila Karki muncul sebagai calon kuat untuk memimpin pemerintahan transisi. Gen Z menilai, pemimpin sementara harus punya rekam jejak bersih dan dipercaya publik.
“Simak Juga : Nepal Membara, Tentara Berpatroli Usai Demo Berdarah Gulingkan Perdana Menteri”
Salah satu perwakilan Gen Z, Rakshya Bam, menyebut bahwa kini mereka menunggu keputusan dari presiden. Tujuan utama mereka adalah menjaga perdamaian dan keamanan. Mereka ingin memastikan masa depan Nepal lebih adil dan transparan.
Karki menyatakan bahwa ahli hukum dan tokoh masyarakat harus bersatu. Ia menegaskan, parlemen masih berdiri dan proses hukum tetap berjalan. Patroli militer terus dilakukan di ibu kota untuk mencegah kekerasan lebih lanjut.