iNews Complex – Sebuah gereja di kawasan Lavapies, Madrid, Spanyol, menarik perhatian dunia dengan konsep ibadah yang tak biasa. Gereja bernama Paticano, sebuah gabungan dari kata “Vatikan” dan “Pato” (yang berarti bebek dalam bahasa Spanyol), menyelenggarakan misa unik dengan ornamen bebek karet kuning sebagai elemen utama. Ritual yang berlangsung di gereja ini telah menjadi daya tarik tersendiri, menciptakan pengalaman religius yang berbeda dengan sentuhan humor dan kreativitas.
Sejarah dan Konsep Gereja Paticano
Gereja Paticano didirikan dengan visi untuk menghormati “hal-hal kecil” dalam kehidupan. Nama uniknya mencerminkan perpaduan antara kekaguman pada tradisi keagamaan besar, seperti Vatikan, dengan sentuhan ringan dan penuh humor yang diwakili oleh simbol bebek karet.
Leo Bassi, seorang komedian ternama asal Italia yang menetap di Spanyol, adalah sosok di balik terciptanya konsep ini. Sejak tahun 2012, Bassi telah memimpin gereja ini dengan caranya yang khas—menggabungkan nilai-nilai spiritual dengan elemen hiburan untuk menciptakan suasana ibadah yang inklusif dan menyenangkan.
Ritual Unik di Gereja Paticano
Setiap Minggu, Gereja Paticano menggelar misa yang berlangsung sekitar satu jam. Berikut adalah beberapa elemen menarik yang membuat misa ini begitu istimewa:
Humor sebagai Inti Ibadah
Leo Bassi, sebagai pemimpin misa, dikenal sering menyisipkan humor dalam setiap sesi. Sambil mengulas kejadian-kejadian terkini, ia menghidupkan suasana dengan “berkwek-kwek” layaknya suara bebek. Pendekatan ini tidak hanya membuat jemaat tertawa, tetapi juga menciptakan suasana yang akrab dan santai.
Ornamen Bebek Karet di Mana-Mana
Salah satu daya tarik utama gereja ini adalah penggunaan bebek karet kuning sebagai simbol spiritual. Ornamen bebek tersebar di berbagai sudut gereja, termasuk altar, bangku jemaat, hingga di tangan para pengunjung.
Pertukaran Cincin Bebek Karet
Misa Paticano juga sering kali menjadi tempat untuk merayakan cinta. Dalam sebuah sesi, pasangan yang hadir dapat bertukar cincin berbentuk bebek karet sebagai simbol kasih sayang mereka. Tradisi ini telah menjadi salah satu momen favorit jemaat, seperti yang dirasakan oleh Susana, salah satu pengunjung:
“Sungguh luar biasa. Kami merekomendasikan misa ini untuk semua orang,” ujar Susana.
Mengapa Gereja Paticano Populer?
Keunikan Gereja Paticano telah membuatnya viral di media sosial. Banyak orang tertarik untuk mengunjungi gereja ini karena konsepnya yang segar dan kreatif. Dalam beberapa tahun terakhir, gereja ini bahkan sering mengalami kelebihan kapasitas, dengan puluhan pengunjung yang tidak kebagian tempat untuk mengikuti misa.
Kreativitas yang Menginspirasi
Konsep Leo Bassi dianggap sebagai terobosan dalam dunia keagamaan. Dengan cara yang ringan namun bermakna, ia mengajarkan nilai-nilai kehidupan dan pentingnya menghormati hal-hal kecil yang sering terlupakan.
Viralitas di Media Sosial
Video dan foto-foto dari misa di Gereja Paticano telah banyak beredar di platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Warganet memuji pendekatan gereja ini yang dinilai lebih inklusif dan relevan dengan generasi muda.
Tempat untuk Semua Orang
Paticano menjadi tempat di mana siapa pun, dari berbagai latar belakang, dapat merasakan kebahagiaan bersama. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, gereja ini juga menjadi ruang sosial yang menghubungkan komunitas dengan cara yang unik.

Makna di Balik Bebek Karet: Simbol Kesederhanaan dan Kebahagiaan
Menurut Leo Bassi, bebek karet kuning dipilih sebagai simbol gereja karena merepresentasikan kesederhanaan dan kebahagiaan. Ia percaya bahwa dalam kehidupan yang sering kali dipenuhi dengan tekanan, seseorang perlu menghargai hal-hal kecil yang membawa senyuman.
“Bebek karet adalah pengingat bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam momen-momen sederhana,” ujar Bassi dalam salah satu wawancaranya.
Dampak Positif Gereja Paticano
Konsep gereja ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki dampak positif yang nyata:
- Meningkatkan Keterlibatan Komunitas
Paticano menjadi magnet bagi masyarakat sekitar untuk berkumpul, berbagi cerita, dan menikmati kebersamaan. - Menghapus Stigma terhadap Agama
Dengan pendekatan yang inklusif, gereja ini berhasil menarik perhatian mereka yang mungkin merasa kurang nyaman dengan ritual agama konvensional. - Mendukung Seni dan Budaya
Melalui paduan humor, seni, dan tradisi, Gereja Paticano berhasil menciptakan ruang baru untuk berekspresi.
Gereja Paticano di Spanyol bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga ruang untuk merayakan kebahagiaan dan kesederhanaan. Dengan humor, ornamen bebek karet, dan kreativitas tanpa batas, Leo Bassi berhasil menciptakan pengalaman spiritual yang menyentuh hati banyak orang.
Keberhasilan gereja ini membuktikan bahwa pendekatan inovatif dapat menjembatani tradisi dengan kebutuhan masyarakat modern, menciptakan koneksi yang lebih dalam dan bermakna. Tertarik untuk mengunjungi Paticano? Siapkan senyuman dan, tentu saja, jangan lupa membawa bebek karet Anda!