iNews Complex – Majelis Umum Perserikatan Bangsa‑Bangsa (PBB) akan melangsungkan voting untuk mendukung “Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.” Deklarasi ini diusulkan oleh Prancis dan Arab Saudi. Uniknya, inisiatif ini tidak melibatkan Hamas.
Deklarasi menegaskan bahwa Hamas harus membebaskan semua sandera. Juga, resolusi itu mengutuk serangan Hamas terhadap warga sipil pada tanggal 7 Oktober. Voting bakal digelar dalam Sidang Umum PBB di New York, AS.
Deklarasi New York menyerukan agar perang di Gaza segera berakhir. Tujuannya adalah penyelesaian konflik Israel‑Palestina yang adil, damai, dan langgeng lewat solusi dua negara yang efektif. Deklarasi juga menyebut bahwa Hamas harus mengakhiri kekuasaannya di Gaza dan menyerahkan persenjataannya kepada Otoritas Palestina, dengan dukungan dan pengawasan internasional.
Poin lain menyebutkan kemungkinan diterjunkan misi stabilisasi internasional sementara di wilayah terdampak. Misi ini bertanggung jawab membantu warga sipil dan mendukung keamanan yang dipegang oleh pihak Palestina.
“Baca Juga : Trump Turunkan Tarif Impor Mobil Jepang Jadi 15%”
Deklarasi tersebut sudah mendapat dukungan dari Liga Arab dan ditandatangani oleh 17 negara anggota PBB sejak Juli lalu, termasuk beberapa negara Arab. Voting deklarasi akan berlangsung sebelum pertemuan tingkat tinggi PBB pada 22 September di New York, dipimpin secara bersama oleh Riyadh dan Paris. Pada pertemuan itu, Prancis menjanjikan pengakuan formal negara Palestina.
Negara‑negara Barat seperti Inggris, Kanada, dan Australia juga diperkirakan akan mengakui Palestina secara resmi selama Sidang Umum PBB berlangsung.
“Simak Juga : Gen Z Nepal Usulkan Sushila Karki Jadi Pemimpin Sementara”
Meskipun deklarasi ini terdengar kuat, beberapa tantangan tetap ada:
Namun jika diloloskan, deklarasi ini bisa menjadi momentum besar. Ia bisa memperkuat solusi damai, menetapkan standar baru dalam diplomasi, serta memicu pengakuan lebih luas terhadap Palestina.