iNews Complex – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa pelaku penembakan aktivis konservatif Charlie Kirk telah berhasil ditangkap. Penangkapan ini terjadi setelah perburuan besar-besaran yang melibatkan ratusan aparat dari berbagai lembaga penegak hukum. Dalam wawancara dengan Fox News pada Jumat (12/9/2025), Trump menyebut penyerahan diri pelaku dilakukan oleh seseorang yang dekat dengannya.
Trump menjelaskan bahwa orang yang menyerahkan pelaku adalah seorang anggota penegak hukum sekaligus pendeta. Ia membawa tersangka kepada seorang marsekal AS, sebelum akhirnya dibawa ke markas polisi. Saat ini, pelaku berada dalam tahanan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Baca Juga : Kuliah Gratis S1 di Oxford dan Cambridge Lewat Beasiswa Jardine 2026”
Charlie Kirk ditembak mati pada Rabu (10/9/2025) saat menghadiri acara di Universitas Utah Valley. Polisi menduga pelaku melepaskan tembakan dari atap gedung sejauh 180 meter menggunakan senapan bolt-action berkekuatan tinggi. Senjata tersebut kemudian ditemukan di area pepohonan dekat kampus. Rekaman memperlihatkan pelaku berlari di atap sebelum melarikan diri ke arah hutan.
Untuk menangkap pelaku, lebih dari 20 lembaga penegak hukum mengerahkan ratusan agen. Gambar yang dirilis polisi menunjukkan sosok pria dengan topi baseball hitam, kacamata hitam, sepatu Converse, celana jins, serta atasan bergambar bendera AS. Setelah pencarian intensif selama dua hari, tersangka akhirnya berhasil diamankan.
“Simak Juga : PBB Siap Voting Deklarasi New York: Solusi Dua Negara Tanpa Hamas”
Gubernur Utah, Spencer Cox, menegaskan bahwa negara bagian siap menuntut hukuman mati bagi tersangka. “Dokumen sudah dipersiapkan,” ujarnya. Kasus ini disebut sarat dengan nuansa politik, mengingat sosok Charlie Kirk yang dikenal sebagai tokoh konservatif berpengaruh.
Jenazah Charlie Kirk diantar Wakil Presiden JD Vance dengan pesawat resmi Air Force 2 menuju kampung halamannya di Phoenix, Arizona. Ratusan orang menghadiri acara peringatan di Orem Park, banyak di antaranya mengenakan topi merah bertuliskan MAGA dan membawa bendera AS. Mereka menggelar doa bersama dan hening cipta. Mahasiswa di Utah Valley University mengaku trauma atas peristiwa itu, menyebut Kirk seperti anggota keluarga yang kehilangan nyawanya secara tragis.
Charlie Kirk dikenal luas sebagai pendiri organisasi konservatif Turning Point USA sejak 2012. Ia aktif menyebarkan pandangan konservatif di kalangan anak muda, baik melalui forum kampus maupun media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. Kirk kerap menyuarakan dukungan terhadap kebijakan anti-imigrasi, ajaran Kristen, serta kepemilikan senjata api. Bagi pendukungnya, Kirk dianggap sebagai “martir” yang gugur dalam memperjuangkan nilai-nilai konservatif.
Penangkapan pelaku penembakan Charlie Kirk menjadi sorotan besar di AS. Kasus ini tidak hanya memicu duka mendalam, tetapi juga mempertegas ketegangan politik. Sementara pihak berwenang menyiapkan tuntutan berat, termasuk hukuman mati, Trump mengimbau agar para pendukungnya tetap merespons dengan cara damai.