iNews Complex – Gempa berkekuatan M8,7 di lepas pantai Rusia memicu peringatan tsunami di sejumlah negara, termasuk China. Pihak berwenang memperkirakan gelombang setinggi 30 cm hingga 1 meter bisa menghantam pantai timur China dalam beberapa jam ke depan.
Pusat peringatan tsunami China menyebut bahwa gelombang tersebut bisa menyebabkan kerusakan di beberapa wilayah pantai. Otoritas Beijing mengimbau masyarakat tetap waspada dan menjauhi wilayah pesisir untuk sementara waktu.
“Baca Juga : BMKG Buka Suara soal Potensi Tsunami Pascagempa Magnitudo 8,7 di Rusia“
Gempa terjadi di wilayah laut Rusia, sekitar 136 kilometer tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky. Kedalamannya hanya 19 kilometer, membuatnya cukup berisiko memicu gelombang tsunami ke sejumlah negara tetangga.
Selain China, peringatan tsunami juga dikeluarkan di Jepang, Amerika Serikat, Meksiko, Peru, Filipina, dan Indonesia. Gelombang tsunami diprediksi mencapai negara-negara tersebut dalam waktu beberapa jam setelah gempa.
“Simak Juga : Korut Tegaskan Tolak Denuklirisasi dari AS“
Gelombang tsunami pertama dilaporkan telah menghantam Severo-Kurilsk di Kepulauan Kuril, Rusia. Pemerintah setempat langsung mengevakuasi lebih dari 2.500 orang ke lokasi yang lebih aman di dataran tinggi.
Gelombang setinggi 30 cm telah mencapai Hokkaido di Jepang. Otoritas Jepang memperkirakan gelombang hingga tiga meter bisa melanda wilayah pesisir utara hingga selatan Jepang dan meminta warga tetap mengungsi.
Pusat peringatan tsunami China kini terus memantau kondisi laut melalui satelit dan alat pendeteksi gelombang di sepanjang pesisir. Teknologi ini membantu mengidentifikasi perubahan permukaan air laut secara cepat dan akurat. Dengan sistem ini, pihak berwenang dapat segera memberi peringatan dini kepada warga jika gelombang tsunami meningkat atau meluas. China juga terus berkoordinasi dengan negara-negara tetangga yang terdampak untuk berbagi data dan memperkuat langkah antisipasi bersama.