iNews Complex – Hari Kebangkitan Nasional tahun ini dijadikan momentum penting oleh Pertamina untuk menunjukkan komitmennya dalam membangun negeri. Perusahaan BUMN tersebut merilis serangkaian program dan kebijakan baru yang menyentuh berbagai aspek. Mulai dari ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) hingga percepatan transisi energi terbarukan. Dalam pernyataan resmi, Direktur Utama Pertamina menyebutkan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada bisnis. Tapi juga memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan yang besar.
Pertamina memastikan bahwa distribusi BBM di seluruh wilayah Indonesia tetap berjalan lancar selama peringatan Harkitnas. Tim logistik telah dikerahkan untuk menjaga stok dan pasokan di SPBU, khususnya di daerah terpencil. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk menjaga kestabilan energi nasional. Selain itu, Pertamina juga meningkatkan pengawasan terhadap kualitas BBM yang beredar. Tujuannya adalah untuk melindungi konsumen dari praktik kecurangan di lapangan. Tak hanya itu, perusahaan juga memperkuat layanan digital melalui MyPertamina.
“Baca Juga : GERD Kambuh Saat Puasa? Hindari Makanan Ini Ketika Sahur”
Dalam rangka pemerataan energi, Pertamina memperluas program subsidi untuk masyarakat miskin dan rentan. Program ini melibatkan kerja sama dengan pemerintah daerah serta lembaga sosial. Melalui skema subsidi energi, warga kurang mampu bisa mendapatkan akses gas elpiji dan BBM dengan harga terjangkau. Pertamina juga meluncurkan program “Pertashop” di ratusan desa. Inisiatif ini bertujuan mendekatkan akses BBM ke masyarakat pedesaan. Dengan demikian, kesenjangan energi antarwilayah dapat dikurangi secara perlahan.
Peringatan Harkitnas menjadi titik awal bagi Pertamina untuk mempercepat pembangunan infrastruktur energi. Di antaranya adalah perluasan kilang minyak dan pembangunan terminal BBM baru. Proyek-proyek ini bertujuan meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor. Pertamina juga memodernisasi sistem distribusi energi dengan teknologi digital. Teknologi ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap stok dan kebutuhan pasokan. Selain itu, pengembangan fasilitas penyimpanan strategis terus dilakukan.
“Simak juga: Perdagangan Indonesia-Hong Kong Menguat Lewat Kerja Sama Baru”
Pertamina menegaskan bahwa transisi menuju energi bersih adalah prioritas jangka panjang. Dalam rangka itu, perusahaan mengalokasikan anggaran besar untuk pengembangan energi baru dan terbarukan. Proyek seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), bioenergi, dan hidrogen menjadi fokus utama. Di beberapa wilayah, Pertamina telah membangun PLTS untuk kebutuhan internal operasional. Langkah ini diharapkan menjadi contoh bagi industri lain dalam menekan emisi karbon. Perusahaan juga menggandeng mitra luar negeri untuk mempercepat alih teknologi.
Selain proyek fisik, Pertamina juga fokus pada edukasi masyarakat terkait transisi energi. Melalui program “Energi Muda”, Pertamina menggandeng kampus dan sekolah untuk mengedukasi generasi muda. Mereka diajak untuk memahami pentingnya energi berkelanjutan dan peran teknologi hijau. Dalam Harkitnas ini, beberapa seminar dan lomba inovasi energi digelar di berbagai daerah. Pemenang lomba akan mendapatkan pembinaan dari para ahli di sektor energi. Edukasi ini diharapkan mencetak generasi yang sadar lingkungan.
Sebagai bagian dari tanggung jawab global, Pertamina terus memperkuat penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance). Harkitnas dijadikan momen untuk memperkenalkan laporan keberlanjutan terbaru yang telah mendapat pengakuan internasional. Sertifikasi ISO dan standar lingkungan lainnya menjadi indikator keseriusan perusahaan. Program CSR (Corporate Social Responsibility) juga semakin diarahkan pada proyek hijau dan pemberdayaan masyarakat. Dalam pidato resminya, direksi menyatakan bahwa keberlanjutan bukan pilihan, tetapi keharusan.