iNews Complex – Konflik Kamboja Thailand di perbatasan kembali memanas setelah laporan militer Thailand menyebutkan adanya tembakan roket dari pasukan Kamboja yang mengakibatkan tiga warga sipil Thailand terluka. Kejadian ini terjadi di distrik Kap Choeng, Provinsi Surin, yang memang sudah lama menjadi wilayah sengketa antara kedua negara.
“Baca Juga : Bom Nuklir AS Diam-diam Dibawa ke Inggris, Ada Apa?“
Militer Thailand menyampaikan kecaman keras atas insiden ini, menuding Kamboja melakukan serangan terarah terhadap warga sipil. Dalam pernyataan resminya, dua roket jenis BM-21 disebut telah menghantam komunitas lokal, menyebabkan kerusakan dan melukai penduduk setempat. Thailand menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional.
“Simak Juga : Media Malaysia Soroti Riza Chalid yang Diduga Buron Kasus Korupsi“
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Kamboja memberikan pernyataan balasan. Mereka menuduh bahwa pasukan Thailand-lah yang pertama kali melepaskan tembakan dalam bentrokan tersebut. Kamboja mengklaim bahwa aksi mereka adalah bentuk pembelaan terhadap kedaulatan nasional, dengan menekankan bahwa serangan balasan mereka sesuai dengan hukum internasional.
Laporan dari militer Thailand menyebut bentrokan bermula saat terdengar suara drone yang diidentifikasi milik Kamboja. Enam tentara Kamboja bersenjata lengkap, termasuk satu dengan peluncur granat, terlihat mendekat ke pagar kawat berduri dekat pos militer Thailand. Meski telah diperingatkan secara lisan, tembakan dilaporkan dilepaskan sekitar pukul 08.20 waktu setempat, memicu eskalasi kekerasan.
Wilayah tempat insiden ini terjadi merupakan bagian dari kawasan yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud. Area ini mencakup titik temu antara Thailand, Kamboja, dan Laos, dan menjadi rumah bagi berbagai kuil kuno. Sengketa atas wilayah ini telah berlangsung selama puluhan tahun dan berulang kali menyebabkan bentrokan berdarah, termasuk insiden mematikan pada bulan Mei lalu.
Merespons situasi yang semakin memburuk, Kedutaan Besar Thailand di Phnom Penh mengeluarkan imbauan mendesak bagi warganya untuk segera meninggalkan wilayah Kamboja kecuali memiliki kepentingan yang sangat penting. Imbauan ini menunjukkan eskalasi diplomatik serius antara kedua negara, menandai fase baru dalam konflik yang terus berlarut.