iNews Complex – Di dunia hewan, kulit tebal bukan hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh dari lingkungan eksternal, tetapi juga sebagai alat pertahanan diri dari predator dan ancaman lainnya. Beberapa hewan di bumi ini memiliki kulit yang sangat tebal dan kuat, memberikan perlindungan maksimal terhadap bahaya luar. Berikut adalah tujuh hewan dengan kulit paling tebal yang memiliki perlindungan alami terkuat.
“Baca juga :Hati-Hati! Inilah 9 Hewan dengan Pukulan dan Tendangan Mematikan”
Kura-kura Galapagos dikenal memiliki cangkang yang sangat tebal dan kuat, yang berfungsi sebagai pelindung tubuhnya dari ancaman predator. Cangkang kura-kura ini bisa mencapai ketebalan lebih dari 20 cm. Cangkang tersebut terbuat dari lapisan keratin keras, yang memberikan perlindungan optimal, sekaligus menambah bobot tubuh mereka, yang memudahkan mereka untuk bertahan di daratan berbatu dan kasar. Selain itu, cangkang kura-kura ini juga memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrem dan iklim yang sangat panas.
Badak, khususnya badak putih dan badak hitam, memiliki kulit yang sangat tebal, mencapai ketebalan sekitar 5 cm. Hal ini berfungsi sebagai pelindung dari cuaca panas serta serangan dari predator. Meskipun badak memiliki kulit yang keras dan kasar, kulit mereka cukup fleksibel, memungkinkan mereka untuk bergerak dengan lincah meski tubuh mereka besar dan berat. Kulit badak yang tebal juga memberikan lapisan perlindungan yang efektif dari luka akibat pertarungan antar badak atau serangan binatang buas.
Paus biru, mamalia terbesar yang pernah ada di planet ini, memiliki kulit tebal yang mampu menahan suhu dingin di perairan laut dalam. Kulit paus biru memiliki ketebalan sekitar 5 cm dan dilapisi dengan lapisan lemak atau blubber yang sangat tebal. Blubber ini tidak hanya melindungi paus dari suhu ekstrem, tetapi juga berfungsi sebagai cadangan energi untuk bertahan hidup saat makanan sulit didapat. Kulit paus biru yang tebal memberikan perlindungan dari hewan pemangsa seperti orca dan membantu mereka mempertahankan suhu tubuh yang stabil.
Gajah memiliki kulit yang sangat tebal, dengan ketebalan mencapai 2,5 cm hingga 4 cm. Kulit gajah terdiri dari lapisan keratin keras yang membentuk pelindung tubuh mereka. Kulit tebal ini membantu melindungi gajah dari panas matahari serta dari gigitan serangga dan parasit. Selain itu, kulit gajah juga berfungsi untuk melindungi organ dalam mereka saat terlibat dalam pertempuran atau konflik dengan sesama gajah. Meskipun kulitnya tebal, gajah sering mandi lumpur atau berendam di air untuk menjaga kulit mereka tetap sehat dan bebas dari parasit.
Kuda nil memiliki kulit tebal yang dapat mencapai ketebalan hingga 5 cm. Kulit kuda nil yang keras ini berfungsi sebagai pelindung utama mereka di habitatnya yang panas dan berisiko tinggi terhadap infeksi. Tidak hanya itu, kuda nil juga memiliki lapisan pelindung alami berupa sekresi dari kelenjar kulit mereka yang mengandung zat merah muda, yang berfungsi melindungi mereka dari sinar UV dan bakteri berbahaya.
Buaya memiliki kulit yang keras dan tebal, yang terdiri dari sisik-sisik bersisik yang memberikan perlindungan alami dari serangan predator dan ancaman lainnya. Kulit buaya juga dilengkapi dengan lapisan osteoderm, yaitu tulang keras yang berada di bawah permukaan kulit, memberikan perlindungan tambahan. Ketebalan kulit buaya bervariasi tergantung pada usia dan spesies, namun umumnya cukup untuk melindungi mereka dari gigitan predator dan luka serius.
Penyu, terutama penyu belimbing yang memiliki cangkang terbesar di antara spesies penyu lainnya, memiliki lapisan cangkang yang tebal dan keras. Cangkang penyu dapat mencapai ketebalan beberapa sentimeter, dan berfungsi melindungi tubuh mereka dari pemangsa laut seperti hiu. Cangkang penyu terbuat dari keratin, dan dilengkapi dengan lapisan keras yang memungkinkan mereka bertahan hidup di lautan yang penuh dengan bahaya.