iNews Complex – Dalam kepercayaan Islam, Yajuj dan Majuj dikenal sebagai bangsa perusak yang dikurung oleh Raja Zulkarnain di balik sebuah tembok kokoh. Mereka diyakini akan bebas menjelang hari kiamat, membawa kekacauan besar di muka bumi. Meskipun kisahnya begitu terkenal, lokasi tembok yang mengurung mereka tetap menjadi misteri hingga kini.
Berbagai teori telah berkembang, menunjuk beberapa lokasi yang dianggap sesuai dengan deskripsi dalam Al-Qur’an. Artikel ini akan membahas secara rinci tujuh lokasi yang sering dikaitkan dengan tembok Yajuj Majuj.
Teori yang paling umum mengaitkan lokasi Yajuj Majuj dengan Gates of Alexander atau Gerbang Alexander. Tembok ini konon dibangun oleh Alexander Agung di kawasan Pegunungan Kaukasus. Menurut Hellenica World, Gates of Alexander adalah penghalang besar yang dirancang untuk mencegah keluarnya kaum barbar yang sering merusak peradaban.
Kawasan ini memiliki fitur geografis berupa lorong sempit yang dikelilingi oleh pegunungan tinggi, yang mendukung deskripsi dalam kisah Zulkarnain. Namun, klaim ini tidak memiliki bukti sejarah yang cukup kuat, sehingga masih menjadi perdebatan.
Bukit Qawqaz, yang berada di Pegunungan Kaukasus, juga sering dikaitkan dengan tembok Yajuj Majuj. Tempat ini memiliki ciri khas berupa celah sempit di antara dua bukit besar, yaitu Lorong Dariel, yang membentang sejauh 1.200 km antara Laut Qazwain dan Laut Hitam.
Deskripsi geografis ini sesuai dengan Al-Qur’an, yang menyebutkan lokasi Yajuj Majuj berada di antara dua gunung. Selain itu, bentuk topografinya yang menyerupai dinding alamiah semakin memperkuat teori ini.
Tembok Besar China, benteng raksasa yang dibangun sejak 220 SM, sering dianggap sebagai salah satu kemungkinan lokasi tembok Yajuj Majuj. Struktur ini dikenal karena kekokohannya dan fungsinya sebagai pelindung dari serangan musuh.
Namun, para ahli sejarah menilai teori ini kurang akurat. Alasan utamanya adalah perbedaan waktu pembangunan dan tidak adanya bukti keterkaitan langsung dengan kisah Raja Zulkarnain. Meski begitu, daya tarik Tembok Besar China sebagai lokasi legendaris tetap menarik perhatian.
Symphony of Stones adalah monumen alam di Armenia yang terdiri dari kolom-kolom basal berbentuk heksagonal. Dengan tinggi mencapai 50 meter, tempat ini menyerupai dinding besar yang kokoh.
Beberapa teori mengaitkan tempat ini dengan tembok Yajuj Majuj, terutama karena bentuknya yang unik. Namun, penelitian geologis menunjukkan bahwa struktur ini adalah hasil proses alam jutaan tahun lalu, bukan karya manusia.
Pegunungan Ural disebut sebagai salah satu kawasan tertua di dunia, menjadikannya target teori terkait tembok Yajuj Majuj. Kawasan ini kaya akan mineral seperti besi dan tembaga, yang sesuai dengan deskripsi tembok Zulkarnain dalam Al-Qur’an.
Selain itu, Pegunungan Ural juga menjadi tempat penemuan Shigir Idol, patung kuno yang diperkirakan berusia 11.500 tahun. Patung ini diyakini menyimpan informasi tentang sejarah manusia dan mitologi kuno, semakin memperkuat daya tarik teori ini.
Beberapa ahli percaya bahwa tembok Yajuj Majuj mungkin berada di antara Samarkand dan India, dekat Kota Tirmidz. Dalam catatan sejarah, terdapat referensi tentang pintu besi yang ditemukan di kawasan ini.
Ahli sejarah seperti Sayyid Quthb dan Abdullah Yusuf Ali juga menyebutkan celah sempit di Distrik Hissar, Uzbekistan, yang cocok dengan deskripsi dalam Al-Qur’an. Celah ini dikelilingi pegunungan batu, yang mungkin menjadi lokasi tersembunyi tembok legendaris tersebut.
Teori lain menyebutkan bahwa tembok Yajuj Majuj mungkin terkubur di Kutub Utara atau Kutub Selatan. Lokasi ini dianggap sesuai karena selalu tertutup salju dan es, yang menghalangi penemuan tembok tersebut.
Kondisi ekstrem di wilayah kutub membuat teori ini sulit dibuktikan. Namun, gagasan ini tetap menarik, terutama bagi mereka yang percaya bahwa tembok Zulkarnain tidak mudah ditemukan karena sudah lama terkubur oleh elemen alam.
Misteri lokasi Yajuj Majuj terus memicu perdebatan dan penelitian. Dari Gates of Alexander hingga Kutub Utara, berbagai teori menawarkan perspektif menarik tentang keberadaan tembok yang legendaris ini.
Namun, hingga kini, tidak ada bukti konkret yang dapat mengonfirmasi salah satu lokasi tersebut. Meski demikian, kisah Yajuj Majuj tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mengeksplorasi hubungan antara mitologi, sejarah, dan kepercayaan.