iNews Complex – Ketegangan antara Thailand dan Kamboja telah berlangsung lebih dari setahun, namun pecah menjadi pertempuran sengit pada April 2025 ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan dengan pasukan Thailand. Situasi semakin memburuk pada 24 Juli, saat pertempuran lima hari menewaskan lebih dari 40 orang dan melukai ratusan dari kedua belah pihak. Pertempuran dipicu insiden tentara Thailand terluka akibat ranjau darat. Walau gencatan senjata disepakati akhir bulan, kepatuhannya masih parsial.
Konflik ini efektif memberi militer Thailand kebebasan penuh beroperasi tanpa pengawasan sipil yang memadai. Wilayah perbatasan telah lama berada di bawah hukum darurat, membuat kendali sipil terbatas. Menurut analis, militer bahkan melemahkan upaya deeskalasi sejak Januari dan mengambil langkah sendiri tanpa menunggu perintah pemerintah.
“Baca Juga : Drama Pagi Hari di Bandara Sydney: Polisi Melepaskan Tembakan”
Pemilu 2023 menempatkan Partai Move Forward di posisi teratas, namun kekuasaan beralih ke Partai Pheu Thai melalui koalisi tak terduga dengan faksi pro-militer. Koalisi ini rapuh dan semakin goyah saat konflik perbatasan memanas, memicu keluarnya Partai Bhumjaithai.
PM Paetongtarn Shinawatra berusaha meredakan ketegangan dengan menghubungi mantan PM Kamboja Hun Sen. Namun rekaman percakapan yang bocor memicu tuduhan pengkhianatan terhadapnya. Situasi ini memperkuat posisi militer, yang kini menguasai Kementerian Pertahanan dan sejumlah jabatan strategis.
Survei terbaru menunjukkan mayoritas warga Thailand lebih percaya militer dalam melindungi kepentingan nasional dibanding pemerintah sipil. Sentimen nasionalisme meningkat, sementara tokoh oposisi dan selebritas yang kritis terhadap militer diserang di media sosial.
Mahkamah Konstitusi akan memutus nasib politik Paetongtarn Shinawatra pada awal September. Keruntuhan Pheu Thai berpotensi mengembalikan tokoh militer seperti mantan PM Prayut Chan-ocha ke tampuk kekuasaan. Walau kudeta lain dinilai kecil kemungkinannya, peluang tetap terbuka di tengah menguatnya pengaruh militer.