iNews Complex – Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 menjadi panggung penting bagi diskusi arah ekonomi Indonesia di tengah dinamika global yang penuh tantangan. Dengan tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”, acara ini mempertemukan para pemimpin nasional, pelaku industri, dan pemangku kepentingan utama untuk menciptakan langkah strategis bersama.
Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya kolaborasi erat antara Bank Indonesia (BI) dengan sektor pemerintah dan swasta. Ia menyebut sinergi sebagai “rumus keberhasilan suatu bangsa,” seraya menyoroti bahwa stabilitas ekonomi merupakan fondasi bagi transformasi yang berkelanjutan.
Sinergi sebagai Pilar Stabilitas dan Transformasi Ekonomi
Presiden Prabowo memuji peran aktif BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sebagai lambang kedaulatan bangsa. Menurutnya, stabilitas ini bukan hanya soal teknis ekonomi, tetapi juga cerminan identitas dan kekuatan suatu negara di panggung global.
“Sinergi, kolaborasi, kerjasama, persatuan, kerukunan—ini adalah kunci keberhasilan bangsa,” ujar Presiden Prabowo di hadapan peserta PTBI 2024.
Sebagai otoritas moneter, BI memainkan peran krusial dalam menjaga inflasi tetap terkendali, menstabilkan nilai tukar, dan merespons dinamika ekonomi global.
Tantangan Ekonomi Global dan Strategi Bank Indonesia
Tantangan yang Dihadapi
Dalam paparan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, sejumlah tantangan global yang memengaruhi ekonomi Indonesia tahun 2024-2025 meliputi:
- Perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang disebabkan oleh ketegangan geopolitik.
- Suku bunga tinggi di negara maju, yang mengakibatkan pelarian modal ke pasar keuangan mereka.
- Penguatan dolar AS, yang memberikan tekanan pada nilai tukar mata uang negara berkembang, termasuk Rupiah.
- Inflasi global yang menurun lambat, memperpanjang ketidakpastian kebijakan moneter global.
Strategi Bank Indonesia
Dalam menghadapi tantangan ini, BI merancang kebijakan moneter yang forward-looking dan pre-emptive. Fokus utamanya adalah:
- Menjaga inflasi dalam target yang ditetapkan.
- Stabilisasi nilai tukar Rupiah, memastikan mata uang tetap kompetitif tanpa mengorbankan stabilitas eksternal.
- Mendukung pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan moneter yang akomodatif, termasuk mengelola imbal hasil investasi yang menarik.
Perry Warjiyo menegaskan, “Nilai tukar Rupiah tahun 2025 akan dijaga stabil berkat fundamental ekonomi yang kuat, inflasi rendah, dan cadangan devisa yang meningkat.”
Transformasi Ekonomi Nasional: Jalan Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan
Pentingnya Konsumsi dan Investasi
Kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025-2026 terletak pada peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi yang terus meningkat. Hal ini didukung oleh stabilitas ekonomi domestik yang menjadi landasan bagi transformasi sektor industri dan perdagangan.
Peran Sinergi Antar-Pemangku Kepentingan
Presiden Prabowo dan Perry Warjiyo sepakat bahwa sinergi antara BI, pemerintah, dan sektor swasta sangat penting untuk menghadapi ketidakpastian global. Kolaborasi ini mencakup:
- Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal.
- Dukungan sektor perbankan terhadap kebijakan transformasi ekonomi.
- Inisiatif investasi yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dampak Sinergi pada Stabilitas Ekonomi
Stabilitas Rupiah Sebagai Pilar Utama
Rupiah yang stabil akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. Ini juga mendorong daya saing ekspor serta menjaga neraca pembayaran tetap sehat.
Efek Berantai pada Ekonomi Nasional
Dengan inflasi yang terkendali dan nilai tukar stabil, sektor konsumsi dan investasi diproyeksikan tumbuh lebih tinggi, memperkuat struktur ekonomi Indonesia di tengah gejolak global.
PTBI 2024 menegaskan kembali pentingnya peran sentral Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendorong transformasi yang berkelanjutan. Melalui sinergi antara BI, pemerintah, dan sektor swasta, Indonesia optimistis menghadapi tantangan global dan menciptakan fondasi ekonomi yang lebih kuat di masa depan.