iNews Complex – Perubahan politik besar di Timur Tengah semakin memanas setelah kabar mengenai kemungkinan tumbangnya rezim Bashar al-Assad di Suriah. Jika ini terjadi, maka akan mempengaruhi peta politik kawasan yang sudah lama dikuasai oleh kekuatan besar seperti Iran, Rusia, dan AS. Dalam skenario ini, Israel diperkirakan akan mengambil langkah strategis yang lebih agresif untuk memperkuat posisinya di kawasan tersebut. Perubahan ini tentunya menarik perhatian banyak negara di Timur Tengah dan dunia, yang menanti bagaimana perkembangan selanjutnya.
Rezim Bashar al-Assad telah lama menjadi pusat kekuasaan di Suriah sejak perang saudara pecah pada 2011. Meskipun mendapatkan dukungan besar dari Rusia dan Iran, dan berhasil menguasai sebagian besar wilayah Suriah, stabilitas negara tersebut tetap terganggu. Banyak wilayah di luar kendali pemerintah pusat, termasuk area yang dikuasai oleh kelompok pemberontak dan pasukan Kurdi.
Jika Assad benar-benar tumbang, perebutan kekuasaan di Suriah diprediksi akan semakin rumit. Berbagai kelompok yang terlibat dalam perang saudara, seperti kelompok oposisi moderat dan milisi Kurdi, kemungkinan besar akan berlomba untuk mengambil alih kekuasaan di negara tersebut. Hal ini akan mengarah pada lebih banyak ketidakpastian di kawasan yang sudah terfragmentasi ini.
“Baca Juga : Kurs Rupiah Anjlok, Efek Negatif Inflasi di China”
Bagi Israel, tumbangnya rezim Assad bisa membuka peluang baru untuk memperkuat posisi mereka di kawasan Timur Tengah. Dengan lebih banyaknya kelompok yang tidak terorganisir atau tidak terkendali, Israel kemungkinan akan lebih leluasa dalam mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk melindungi kepentingan mereka.
Israel sangat berhati-hati dalam menyikapi perubahan yang terjadi di kawasan ini. Dengan situasi yang semakin tidak menentu, Israel kemungkinan besar akan mempersiapkan beberapa langkah strategis untuk memperkuat pengaruhnya di Timur Tengah.
Israel kemungkinan akan semakin mempererat hubungan dengan negara-negara Teluk, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), yang sebelumnya tidak memiliki hubungan diplomatik terbuka dengan Israel. Seiring dengan meningkatnya ketegangan dengan Iran, negara-negara Teluk dan Israel diperkirakan akan lebih banyak bekerja sama, terutama dalam hal pertahanan dan ekonomi.
“Simak juga: Tiket Pesawat Turun 10% Jelang Persiapan Masa Liburan”
Mengamankan perbatasan adalah prioritas utama bagi Israel. Pasca kemungkinan runtuhnya rezim Assad, Israel diperkirakan akan lebih fokus pada wilayah strategis di sepanjang perbatasan Suriah dan Lebanon. Israel juga akan berusaha menjaga kestabilan di Dataran Tinggi Golan, yang merupakan wilayah yang sangat penting bagi mereka secara militer dan geopolitik.
Israel juga akan memantau ketat langkah-langkah yang diambil oleh Iran dan Rusia setelah jatuhnya rezim Assad. Kedua negara ini telah lama menjadi sekutu Assad dan memiliki pengaruh besar di Suriah. Meskipun situasi ini memberikan peluang bagi Israel, ancaman dari pasukan yang lebih terorganisir, seperti pasukan Iran atau milisi yang didukung Rusia, akan tetap menjadi perhatian utama bagi keamanan Israel.
Israel telah lama memposisikan dirinya sebagai pemain utama dalam geostrategi Timur Tengah. Dalam menghadapi ketidakpastian akibat potensi perubahan rezim di Suriah, Israel diperkirakan akan memainkan peran penting dalam mengatur ulang peta politik kawasan. Negara ini kemungkinan akan melakukan lebih banyak diplomasi untuk mengontrol situasi, mengidentifikasi mitra-mitra baru yang dapat membantu stabilisasi kawasan, dan mengamankan kehadiran militernya di berbagai wilayah penting.
Perubahan yang terjadi di Suriah dan wilayah sekitarnya bisa mempengaruhi konflik Palestina-Israel. Israel kemungkinan akan memanfaatkan ketidakpastian yang muncul untuk memperkuat posisinya dalam negosiasi dengan negara-negara Arab dan Palestina. Dengan banyaknya negara Arab yang mulai lebih terbuka terhadap Israel, pergeseran situasi ini mungkin membuka peluang baru dalam menyelesaikan konflik lama yang sudah berlangsung lama.
Israel akan terus berfokus pada pendekatan diplomatik untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara besar dan kawasan. Kemungkinan besar akan bekerja sama dengan negara-negara Barat, terutama AS, untuk memastikan bahwa kepentingan keamanan dan ekonomi mereka tidak terganggu oleh dinamika yang terjadi di Timur Tengah.
Perubahan besar yang terjadi di Timur Tengah, terutama terkait dengan kemungkinan tumbangnya rezim Assad di Suriah. Akan membawa dampak yang sangat besar bagi peta politik kawasan. Israel, dengan segala kekuatan dan pengaruh yang dimilikinya. Akan terus berusaha mengendalikan situasi ini dengan langkah-langkah strategis yang hati-hati dan terencana. Negara ini juga akan mengandalkan hubungan diplomatik yang semakin kuat dengan negara-negara. Teluk serta memperkuat kehadiran militernya di wilayah-wilayah penting untuk memastikan bahwa mereka tetap menjadi kekuatan dominan di Timur Tengah.