iNews Complex – Safety Halo pada mobil balap Formula 1 (F1) awalnya mendapatkan banyak tentangan dari berbagai pihak, termasuk penggemar dan pembalap itu sendiri. Namun, setelah diterapkan, perangkat ini telah terbukti berkali-kali menjadi alat penyelamat nyawa di sirkuit balap. Di artikel ini, kita akan membahas secara detail apa itu Safety Halo, mengapa awalnya ditentang, dan bagaimana akhirnya perangkat ini menjadi elemen kunci dalam keselamatan pembalap F1.
Safety Halo adalah struktur berbentuk cincin yang dipasang di sekitar kokpit mobil balap Formula 1. Terbuat dari titanium, perangkat ini dirancang untuk melindungi kepala pembalap dari benda-benda terbang, puing-puing, atau saat terjadi tabrakan. Halo ini menambahkan lapisan perlindungan tambahan di sekitar kepala pembalap, yang menjadi area paling rentan selama balapan.
Halo pertama kali diuji pada tahun 2016 dan secara resmi mulai diwajibkan oleh Federasi Otomobil Internasional (FIA) pada musim 2018. Perangkat ini memiliki berat sekitar 9 kilogram, tetapi mampu menahan beban hingga 12 ton, yang berarti ia dapat menahan benturan besar tanpa rusak.
“Baca juga : Dampak Kebijakan Moneter AS terhadap Stabilitas Ekonomi Indonesia.”
Saat pertama kali diperkenalkan, Safety Halo mendapatkan banyak tentangan, terutama karena estetika dan anggapan bahwa perangkat ini akan menghalangi pandangan pembalap. Beberapa tokoh penting dalam F1, termasuk mantan juara dunia, menyuarakan keberatan mereka. Banyak yang merasa bahwa perangkat tersebut merusak tampilan estetika mobil F1 dan menambah bobot mobil, yang dapat mempengaruhi performa.
Pembalap seperti Lewis Hamilton dan Nico Hülkenberg juga awalnya skeptis tentang perangkat ini. Selain itu, beberapa penggemar merasa bahwa F1 telah kehilangan aspek “berbahaya” yang selama ini menjadi daya tarik dari olahraga tersebut.
Sejak implementasinya pada tahun 2018, Safety Halo telah berkali-kali menyelamatkan nyawa pembalap. Salah satu contoh paling terkenal adalah kecelakaan yang melibatkan Romain Grosjean pada Grand Prix Bahrain 2020. Mobil Grosjean menabrak pembatas dengan kecepatan tinggi dan terbakar, namun berkat Halo, kepalanya tetap terlindungi dan dia berhasil keluar dari mobil dengan hanya luka bakar ringan.
Selain itu, kecelakaan lainnya seperti tabrakan Charles Leclerc dengan Fernando Alonso di Grand Prix Belgia 2018 juga menunjukkan pentingnya perangkat ini. Mobil Alonso terbang dan hampir mengenai kepala Leclerc, namun Halo berhasil menahan benturan tersebut.
Kini, Safety Halo telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia F1. Bahkan banyak pembalap yang sebelumnya menentang penggunaan perangkat ini, seperti Lewis Hamilton, sekarang mengakui pentingnya perlindungan ekstra yang ditawarkan oleh Halo. Penggemar pun mulai menerima keberadaan Halo, terutama setelah melihat bukti nyata bahwa perangkat ini mampu menyelamatkan nyawa.