iNews Complex – Militer Israel kembali menuai kecaman setelah meluncurkan serangan ke Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza, satu-satunya gereja Katolik di wilayah tersebut. Tiga orang tewas dan sepuluh lainnya terluka dalam insiden tragis ini. Dunia internasional pun bereaksi, termasuk dari pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Leo XIV.
Menanggapi insiden tersebut, Paus Leo XIV langsung menghubungi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam percakapan itu, Paus menekankan pentingnya melindungi tempat ibadah dan keselamatan umat. Ia kembali menyerukan perlunya negosiasi damai dan penghentian segera atas perang yang telah merenggut banyak nyawa.
“Baca Juga : Arab Saudi Kutuk Serangan Israel ke Gereja Katolik di Gaza“
Netanyahu menyatakan penyesalan mendalam atas serangan yang salah sasaran tersebut. Ia menegaskan bahwa insiden ini akan diselidiki lebih lanjut dan menyebutnya sebagai “amunisi nyasar.” Juru bicaranya juga mengungkapkan bahwa Netanyahu dan Paus Leo XIV bersepakat untuk mengadakan pertemuan secara langsung dalam waktu dekat.
“Simak Juga : Harga Emas Antam Lompat Tinggi di Akhir Pekan, Tembus Rp 1.927.000/gram“
Berdasarkan laporan saksi mata dan pernyataan Patriark Latin, gereja tersebut terkena pecahan granat tank sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat. Serangan ini memicu duka mendalam di kalangan komunitas Kristen lokal. Salah satu korban luka adalah Pastor Gabriel Romanelli, pemimpin paroki setempat yang dikenal dekat dengan umat dan aktif dalam kegiatan sosial.
Vatikan dalam pernyataannya menyampaikan keprihatinan mendalam atas penderitaan rakyat Gaza, khususnya anak-anak, lansia, dan orang sakit. Paus menegaskan bahwa tempat ibadah harus dijaga sebagai ruang suci yang tidak boleh disentuh kekerasan. Seruan ini juga menjadi pengingat moral bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik.
Pihak militer Israel menyampaikan bahwa mereka telah berusaha maksimal untuk meminimalkan korban sipil dan kerusakan pada tempat ibadah. Namun, kejadian ini justru menunjukkan lemahnya pengawasan dan risiko tinggi dalam operasi militer di wilayah padat penduduk seperti Gaza. Janji penyelidikan dari Netanyahu dinilai belum cukup meredam kemarahan publik global.
Insiden ini kembali menyoroti urgensi penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional. Komunitas internasional mendesak Israel untuk bertanggung jawab penuh atas serangan ini dan memberikan transparansi dalam proses penyelidikan. Dunia menantikan langkah konkret untuk mencegah tragedi serupa terulang.