iNews Complex – Memiliki rumah adalah impian banyak orang, terutama bagi karyawan dengan penghasilan menengah. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi solusi utama untuk mewujudkan impian tersebut. Namun, sebelum mengajukan KPR, penting untuk melakukan simulasi terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar angsuran tidak memberatkan pengeluaran bulanan dan tetap sesuai kemampuan.
Langkah awal dalam simulasi KPR adalah mengetahui penghasilan bersih bulanan. Karyawan gaji menengah umumnya berada di kisaran Rp5 juta hingga Rp10 juta. Dengan angka tersebut, maksimal cicilan yang aman adalah 30 persen dari total gaji. Jadi, jika gaji bersih Rp7 juta per bulan, cicilan idealnya tidak lebih dari Rp2,1 juta. Hal ini untuk menjaga agar kebutuhan hidup lain tetap terpenuhi tanpa utang berlebihan.
“Baca Juga : Hansi Flick Sindir Ancelotti, Sebut Jadwal Padat Tak Bisa Dihindari”
Setelah mengetahui batas cicilan, calon debitur bisa mulai menghitung harga rumah yang sesuai. Misalnya dengan cicilan Rp2,1 juta, tenor 15 tahun, dan bunga KPR sekitar 7 persen per tahun. Maka, harga rumah maksimal yang bisa dikejar sekitar Rp250 juta hingga Rp300 juta. Pemilihan rumah subsidi atau rumah tipe sederhana menjadi alternatif yang masuk akal. Lokasi juga mempengaruhi harga dan kelayakan tempat tinggal.
Karyawan gaji menengah sebaiknya memilih tenor menengah hingga panjang untuk meringankan cicilan bulanan. Tenor 15 hingga 20 tahun banyak dipilih karena memberikan angsuran lebih ringan. Namun, perlu dipertimbangkan juga total bunga yang dibayarkan selama masa kredit. Jika memiliki dana lebih, disarankan untuk melakukan pelunasan lebih cepat agar beban bunga berkurang.
“Simak juga: Dari Militer ke Bea Cukai, Inilah Transformasi Djaka Budi”
Saat ini hampir semua bank memiliki fitur simulasi KPR di website resmi mereka. Calon pembeli rumah bisa memanfaatkan fitur ini untuk membandingkan penawaran terbaik. Misalnya, Bank A menawarkan bunga tetap 5 persen selama 3 tahun, sementara Bank B memberikan bunga floating sejak awal. Melalui simulasi, bisa diketahui perbedaan cicilan dan total pembayaran selama masa kredit.
Selain cicilan utama, ada beberapa biaya tambahan dalam proses KPR. Di antaranya adalah biaya administrasi, notaris, asuransi jiwa, asuransi properti, serta biaya appraisal. Jumlah totalnya bisa mencapai 5 persen dari harga rumah. Karena itu, sebaiknya disiapkan dana darurat atau tabungan khusus untuk biaya tersebut. Simulasi yang baik harus mempertimbangkan semua komponen ini agar tidak ada kejutan di kemudian hari.
Jika merasa bingung dengan proses simulasi, tidak ada salahnya berkonsultasi langsung dengan pihak bank. Banyak bank yang menyediakan layanan konsultan KPR tanpa biaya tambahan. Dengan bantuan mereka, calon debitur bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan akurat. Bahkan, bisa juga diberikan tips agar pengajuan lebih mudah disetujui.
Melakukan simulasi KPR bukan hanya soal angka, tetapi juga bagian dari perencanaan hidup. Karyawan gaji menengah harus teliti dan sabar dalam memilih skema yang paling sesuai dengan kondisi keuangan mereka.