iNews Complex – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan bahwa Kiev telah mengusulkan putaran baru perundingan damai dengan Rusia yang dijadwalkan berlangsung minggu depan. Langkah ini menunjukkan keseriusan Ukraina dalam mencari solusi diplomatik atas konflik berkepanjangan yang telah memakan banyak korban jiwa dan menghancurkan infrastruktur vital. Zelenskyy menegaskan bahwa Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional, melalui Sekretarisnya Rustem Umerov, telah menyampaikan inisiatif ini kepada pihak Rusia secara resmi. Dalam pidatonya, Zelenskyy juga menyampaikan harapannya agar negosiasi dilakukan lebih cepat demi menghindari eskalasi konflik lebih lanjut. Usulan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk mencari jalan damai. Terlebih, pertempuran di front timur Ukraina menunjukkan tanda-tanda stagnasi yang bisa dimanfaatkan untuk membuka dialog konstruktif. Oleh karena itu, Zelenskyy berharap Rusia merespons dengan itikad baik demi stabilitas kawasan.
Dalam pernyataannya, Zelenskyy menyebut pentingnya menggelar pertemuan di tingkat pemimpin untuk mencapai kesepakatan damai yang nyata. Ia menilai bahwa negosiasi teknis di tingkat bawah sering kali mengalami kebuntuan dan tidak menghasilkan kemajuan berarti. Oleh sebab itu, pertemuan langsung antara Presiden Ukraina dan Presiden Rusia dianggap sebagai satu-satunya cara untuk menjembatani perbedaan mendasar antara kedua negara. Zelenskyy juga menegaskan kesiapan Ukraina untuk berdialog terbuka selama pertemuan berlangsung dalam kerangka yang adil dan setara. Menurutnya, rakyat Ukraina berhak mendapatkan solusi damai yang konkret, bukan sekadar janji diplomasi yang berlarut-larut. Pertemuan pemimpin akan membuka peluang untuk mengatur mekanisme gencatan senjata, pertukaran tahanan, dan bantuan kemanusiaan secara langsung tanpa birokrasi yang berbelit.
“Baca juga: Selebgram AP Dipulangkan ke Indonesia Usai Dapat Amnesti dari Myanmar“
Selain mengusulkan pertemuan damai, Zelenskyy mengonfirmasi bahwa diskusi dengan pihak Rusia mengenai pertukaran tahanan dan jenazah prajurit masih terus berjalan. Menurutnya, kedua pihak telah berhasil memenuhi kesepakatan sebelumnya yang tercapai dalam perundingan di Istanbul pada awal Juni. Ia menyebut tim Ukraina sedang bekerja keras untuk menyiapkan daftar pertukaran tahanan berikutnya. Meski tidak memberikan rincian lebih lanjut, Zelenskyy menekankan pentingnya mempercepat proses ini demi menjaga moral para tentara dan keluarga yang terdampak. Isu pertukaran tahanan menjadi perhatian utama dalam negosiasi karena menyangkut kemanusiaan dan tanggung jawab negara terhadap warganya. Pemerintah Ukraina berharap Rusia tetap konsisten dan tidak menghambat jalannya proses tersebut. Sementara itu, masyarakat internasional juga terus memantau jalannya pertukaran ini sebagai indikator niat baik kedua belah pihak.
Meskipun belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Rusia, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyambut baik pernyataan Zelenskyy dan menyebutnya sebagai “sinyal positif.” Ia mengatakan bahwa Rusia tetap terbuka untuk melanjutkan dialog damai selama tujuan strategis mereka tetap dipertimbangkan. Namun, Kremlin juga mengingatkan bahwa negosiasi harus didasarkan pada fakta di lapangan dan tidak boleh digunakan sebagai alat propaganda politik. Sejumlah media Rusia, termasuk kantor berita RIA, juga telah mengonfirmasi bahwa Moskow telah menerima usulan pertemuan baru dari Kiev. Meski begitu, belum ada konfirmasi mengenai tanggal dan tempat pertemuan. Respons ini menunjukkan bahwa meskipun dialog masih mungkin dilakukan, kedua pihak tetap berhati-hati dan menilai situasi secara strategis. Karena itu, keberhasilan usulan ini akan sangat bergantung pada sikap politik masing-masing negara dalam beberapa hari ke depan.
Dua putaran perundingan damai sebelumnya antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung di Istanbul, Turki. Perundingan terakhir digelar pada 2 Juni dan menghasilkan sejumlah kesepakatan penting dalam bidang kemanusiaan. Kesepakatan tersebut mencakup pertukaran tahanan, bantuan medis untuk korban luka, serta pemulangan jenazah tentara. Meski dianggap sebagai langkah positif, pertemuan itu tidak menghasilkan keputusan strategis terkait gencatan senjata atau perdamaian jangka panjang. Namun, putaran Istanbul menjadi dasar penting bagi negosiasi lanjutan yang diusulkan Zelenskyy. Pemerintah Ukraina menganggap momen tersebut sebagai bukti bahwa dialog masih bisa dilakukan meski ketegangan tetap tinggi. Oleh karena itu, usulan pertemuan baru bertujuan untuk membangun momentum dari kesepakatan sebelumnya dan memperluas cakupan diskusi ke isu-isu politik dan keamanan yang lebih substansial.